Merayakan 25: Pencapaian Baru, Dampak Baru, Peluang Baru untuk Mengubah Dunia
2 Juta dan Terus Bertambah
Terima kasih untuk pendukung kami dan jejaring global mitra kami yang berdedikasi, kami secara resmi telah melewati operasi sumbing yang kedua juta. Sungguh cara yang luar biasa untuk merayakan tahun ke-25 kami!
Kisah pencapaian ini dimulai di suatu desa bersungai kecil di Sumatra Selatan, Indonesia, bersama Alim dan anaknya Rajib.
Alim, 50 tahun, harus berhenti sekolah sejak kelas satu sekolah dasar karena ejekan yang diterimanya terus menerus. Ia sedih melihat putranya menderita seperti dirinya, meskipun pada usia 10 tahun, ia masih bersikeras untuk tidak putus sekolah.
Smile Train Images
Kemudian, pada Februari 2024, suatu harapan datang ke desa terpencil mereka dari seseorang berseragam. Tentara Indonesia menyampaikan berita yang telah didoakan oleh keluarga selama lebih dari setengah abad: Alim dan Rajib menerima operasi bibir sumbing gratis di rumah sakit terdekat mereka, dan salah satu dari mereka akan menerima operasi bibir sumbing ke-dua juta Smile Train. Seluruh dunia akan mendengar cerita mereka dan kagum akan senyuman baru mereka.
“Rajib akan menjadi yang ke-dua juta,” Alim bersikeras. “Saya akan menjadi ke-dua juta satu.”
Journey and hospital gallery
Dua juta operasi sumbing lebih dari sekedar gabungan sumbangan lainnya. Smile Train meraih pencapaian ini hanya dalam waktu 25 tahun berkat model unik dan berkelanjutan kami yang memberdayakan para tenaga kesehatan lokal di seluruh dunia untuk menyediakan perawatan bibir sumbing gratis dan berkualitas tinggi, bagi sesama yang membutuhkan – tak peduli seberapa terpencilnya – serta berkat hadiah yang dermawan dari orang-orang seperti Anda yang mengerti bahwa senyuman bisa mengubah kehidupan.
Saat kami merayakan 25 tahun yang menyinari dunia dengan senyuman, kami menyadari bahwa seorang bayi dengan kondisi sumbing terlahir setiap tiga menit. Dan masih ada jutaan orang lebih seperti Rajib dan Alim yang menunggu perawatan yang dapat mengubah bibir sumbing mereka menjadi kesempatan hidup kedua.